Sabtu, 20 Oktober 2012

5 tokoh kotrvesial yang mengubah indonesia

5. Ruhut Sitompul
Gaya bicaranya ceplas-ceplos. Sangat khas, berkarakter dan sangat jelas. Tanpa kiasan dan langsung pada sasaran. Ruhut telah memberi ruang yang besar bagi para pengacara untuk tampil. Umumnya di negara-negara maju, bekas pengacaralah yang menjadi presiden. Bisa juga menjadi anggota senat yang disegani dan memiliki akses tanpa batas ke semua lini pemerintahan. Rupa-rupanya hal ini pun dimiliki oleh Ruhut. Tetapi sepak terjang Ruhut tertutup oleh masalah pribadinya. Padahal posisi Ruhut dalam percaturan politik Indonesia sangat jelas. Yaitu kelompok afirmatif (pemerintah). Mudah-mudahan Ruhut sempat menurunkan ilmu politiknya pada kader-kader poltikus muda. Musuh alami Ruhut adalah orang yang sangat pintar, atau jenius. Sebut saja Prof. Sahetapy atau Hotman Paris.
13407850441973172244
gambar diambil dari laman indonesiaindonesia.com
4. Aburizal Bakrie
Beliau adalah pengecualian. Determinasi, visi dan langkah politiknya sangat cantik. Aburizal adalah kombinasi pengusaha dan politikus yang handal. Wajar bila beliau menjadi Ketua Partai Golkar, mengalahkan politikus tingkat dewa lainnya. Pengalaman beliau dalam dunia bisnis rupanya diterapkan dalam politik. Beliau bukan orang sembarangan. Di masa muda, sudah menduduki ketua KADIN. Kalau bukan counter attack dari media sekelas TEMPO dan akademisi. Beliau pasti sudah menjadi presiden. Ganjalan terbesar Ical -panggilan akrabnya- adalah Lumpur Lapindo. Bagaimana beliau bisa mengemas kelemahan terbesarnya menjadi kekuatan? Keberhasilan mengatasi masalah Lapindo akan membuktikan kepiawaian strategi politiknya.
1340785111975167479
gambar diambil dari laman mitranews.com

3. Sutan Bhatoegana
Beliau adalah salah satu politikus favorit saya. Orangnya lucu, dan memiliki kemampuan negosiasi di ruang tertutup yang sangat dahsyat. Jarang sekali orang seperti beliau masuk dunia politik. Biasanya terjun berbisnis dan melakukan negosiasi dagang dengan pihak luar. Bila dibandingkan, kemampuan beliau sama seperti almarhum Ali Alatas dalam menjalankan seni negosiasi dan persuasi introvernya. Salah satu kelemahan beliau adalah identitas kesukuannya yang abu-abu. Apalagi bila dikaitkan dengan ambisi beliau menjadi gubernur. Tetapi yang menarik, masalah yang beliau hadapi adalah masalah Indonesia 20-30 tahun yang akan datang. Jadi, menarik melihat bagaimana beliau menghadapi pemilukada. Karena apa pun hasilnya, langkah beliau akan menjadi contoh generasi yang akan datang. Terutama dalam solusi politik chauvinistik.
1340785177465907482
gambar diambil dari laman thejakartaglobe.com
2. Muhammad Nazaruddin
Bukan hanya licin dan berbahaya, tetapi juga berani dan sulit ditebak. Kombinasi yang sangat jarang ditemui apalagi bila menyangkut jabatan politik sekelas (eks) Bendahara partai. Nazaruddin dengan jenius memainkan hukum dan akuntansi serta mencari celah dalam sistem anggaran Indonesia. Bila kemampuannya dipakai untuk kemaslahatan masyarakat, saya yakin kecepatan pembangunan Indonesia akan meningkat. Nazaruddin mengetahui ego dan sifat lamban birokrat Indonesia. Jadi dia memanipulasi untuk kepentingannya. Usianya yang muda membuktikan betapa hebatnya orang ini. Memang, kemampuan berdebat dan membangun logikanya tidak mumpuni. Tetapi kemampuan lobi dan negosiasinya adalah yang paling baik. Setara dengan Oey Tiong Ham. Juragan gula legendaris dari Semarang.
gambar diambil dari laman antara.com
1. Habieb Rizieq
Adalah ulama berpengaruh dan pemipin FPI yang paling kharismatik. Keberanian dan daya juangnya menegakkan syariah Islam patut kita apresiasi. Banyak memang yang akan keberatan dengan pendapat saya. Tetapi beliau adalah pahlawan dan teladan bagi generasi muda militan Islam pasca reformasi. Kemampuan yang paling hebat, terlihat pada persuasi dan emosinya akan pelanggaran nilai moral. Logika yang dikembangkan dan solusi cepat yang ditawarkan akan masalah benar-benar luarbiasa. Belum ada pemimpin agama lain yang bisa menandingi karakteristik Habieb Rizieq. Bahkan majalah sekelas TEMPO pun sangat berhati-hati dalam ’menyerang’ beliau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar